Cerita Konferensi Internasional ke-3 di UPI Bandung

[slideshow_deploy id=’272′]

Kota Bandung yang terkenal dengan Paris Van Javanya Indonesia menjadi magnet bagi sebagian besar orang untuk berkunjung kesana. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi salah satu tujuan bagi para akedimisi untuk belajar dan menempuh studi. Program studi Sarjana dan Pascasarjana Pendidikan Anak Usia Dini UPI rutin mengadakan seminar maupun konferensi maupun kegiatan ilmiah pada tingkat nasional dan internasional, pada kesempatan kali ini Prodi PAUD UPI mengadakan konferensi International dengan judul 3rd International Conferrence on Early Childhood Education 2016 dengan tema “Rethingking theories & practices of Earlychildhood Education” pada tanggal 11-12 NOvember 2016. Konferensi ini mendatangkan pakar dari beberapa negara diantaranya Prof. Inga Wernerson (University West, Sweden); Dr. Marek Tesar (Auckland University, New Zealand); Dr. Anettte Hellman (Gothenberg University, Sweden); Dr lien. Nancy Lien (National Dong Hwa University, Taiwan);Dr. M. Solehudin (Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia), pemateri menyampaikan beberapa informasi dan hasil kajian dari berbagai perspektif tentang pendidikan anak usia dini, seperti Prof. Inga yang membahas tentang gender dalam profesi pendidik anak usia dini, penelitiannya di Swedia memberikan beberapa saran bahwa pendidik PAUD tidak harus didominasi oleh wanita saja akan tetapi juga harus diimbangi oleh pendidik bergender pria, karena pada dasarnya anak  membutuhkan sosok ayah dalam kehidupannya.

Prodi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Ponorogo mendelegasikan salah satu dosennya untuk ikut serta dalam konferensi ini, Muhibuddin Fadhli menjadi  satu-satunya wakil dari PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dalam kesempatan kali ini beliau berkesampatan untuk mempresentasikan hasil penilitiannya yang berjudul “brain television : a research into visual effect for early years”, judul ini diambil atas dasar bahwa anak usia dini yang bergantung pada tayangan televisi ataaupun media visual lainnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, beliau berhak mempresentasikan hasil penelitiannya secara paralel dihadapan peserta konferensi, yang menjadi pengalaman menarik pada presentasi kali ini ialah materi harus disampaikan dalam Bahasa Inggris sehingga menjadikan konferensi ini menjadi menantang dan menambah pengalaman bagi peserta.

Pendidikan anak usia dini yang menjadi landasan dalam sebuah pendidikan diharapkan mampu untuk di rekognisi secara global sehingga perkembangannya bisa selaras dengan perkembangan zaman. Kalimat terakhir dalam penutup dalam acara ini ialah munculnya pemikiran-pemikiran baru tentang perkembangan pendidikan anak usia dini di kancah global, diantaranya adalah pendidikan berbasis pada gender, pendidikan berbasis pada kurikulum lokal dan berbagai bentuk perspektif yang memberikan manfaat pagi perkembangan anak usia dini.

f13

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top