Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Berawal dari Menyimak Hingga Berbicara

bu idaTahukah Anda mengenai kejadian bahasa pada anak-anak? Jika kalian belum tahu, simak sekelumit tentang perkembangan bahasa pada anak berikut ini.

 

Menurut Berko Gleason dalam Santrock (2007) berpendapat bahwa bahasa sifatnya tertata dan bahwa aturan-aturan mendeskripsikan cara-cara bahasa tersebut mampu memiliki makna. Saat anak mulai beranjak melampaui tahapan dua kata, pengetahuan mereka tentang makna-makna juga berkembang cepat menurut Bloon dalam Santrock (2007:361). Kosakata pembicaraan anak usia 6 tahun berkisar antara 8000  sampai dengan 14.000 kata menurut Clark dalam Santrock (2007:361). Menuurut beberapa studi, rata-rata anak berusia 6 tahun mempelajari 22 kata baru per hari menurut Miller dalam Santrock (2007:361). Pada dasarnya sebelum anak belajar membaca, anak-anak belajar menggunakan bahasa, untuk membicarakan hal-hal yang tidak ada. Pada usia tersebut, mereka belajar mengorganisasikan dan mengucapkan bunyi menurut Berko Gleasin dalam Santrock (2007:354). Dengan demikian berdasarkan fenomena tersebut maka pembelajaran bahasa pada anak hendaknya disampaikan secara komprehensif dan berkaitan antara kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara.

Kegiatan bahasa yang dapat dilakukan oleh para orang tua untuk menstimulasi keterampilan berbahasa anak antara lain, melalui kegiatan bercerita, karena proses pemerolehan bahasa pada anak, hakikanya berawal dari mendengarkan. Keterampilan menyimak atau mendengarkan dalam hal ini merupakan keterapilan berbahasa yang pertama kalinya akan didapatkan oleh anak dalam hidupnya. Pemerolehan bahasa anak yang banyak maka akan semakin berkembang bahasa anak. Hal tersebut sama artinya dengan semakin seringnya anak mendengarkan atau menyimak maka semakin banyak bahasa yang diperolehnya.

Keterampilan berbahasa selanjutnya setelah menyimak ialah keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara akan tumbuh secara natural atau alami berkembang pada anak setelah proses mendengarkan bunyi-bunyian di sekililingnya. Pada tahap ini, anak mulai mengorganisasikan bunyi-bunyian yang didengarnya menjadi sebuah bahasa yang khas yang belum memiliki makna. Di sisi lain, hasil penelitian seperti yang tertuang dalam teori sebelumnya disampaikan bahwa rata-rata anak berusia 6 tahun mempelajari 22 kata baru per hari menurut Miller dalam Santrock (2007:361). Dengan demikian proses menyimak atau mendengarkan tersebut, telah diserap dengan maksimal oleh anak sehingga mampu mempelajari 22 kata baru setiap harinya.

Untuk dapat mengetahui perkembangan bahasa pada anak kita masing-masing, maka hendaknya luangkan waktu untuk mengajaknya berbicara dan seringlah menjadi pendengar setia untuk mengetahui betapa indahnya, dan lucunya kata-kata yang muncul dan disusunnya menjadi bahasa anak-anak tersebut. Pada usia-usia ini tidak akan terulang kembali, sehingga sangat rugi sekali apabila pada masa perkembangan bahasa anak sejak dini tidak kita perhatikan.

Semoga bermanfaat! Salam pendidikan anak usia dini!

#Ida Yeni Rahmawati

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top